Pendaftaran Beasiswa S3 Luar Negeri Kemenag 2019

Program Beasiswa 5000 Doktor yang dicanangkan Kementerian Agama RI kembali dibuka untuk studi luar negeri 2019. Sebelumnya, Kemenag juga membuka beasiswa S3 dalam negeri di sejumlah perguruan tinggi tanah air. Sasaran beasiswa S3 Kemenag ini adalah para dosen maupun tenaga kependidikan pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) lingkup Kemenag.

Dengan program beasiswa S3 luar negeri Kemenag tersebut, kandidat dapat melanjutkan studi doktoral ke universitas-universitas terbaik yang ada di luar negeri.

Beasiswa studi S3 luar negeri Kemenag terdiri dari dua skema, yaitu program reguler dan program kerjasama. Program Reguler Bantuan Studi S3 Luar negeri merupakan program bantuan yang memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada calon penerima bantuan untuk melanjutkan studi S3 di universitas-universitas luar negeri yang berkualitas. Pelamar diberi kesempatan untuk memilih universitasnya sendiri.

Sementara, Bantuan Studi S3 Luar negeri Program Kerjasama merupakan salah satu bentuk upaya akselerasi pengiriman tenaga pendidik dan kependidikan untuk studi S3 di perguruan tinggi luar negeri yang telah memiliki kerjasama dengan Kementerian Agama.

Perguruan Tinggi Partners dan Skema Kerjasama:

Program Kerjasama untuk Bantuan Studi S3 Luar negeri memiliki beberapa skema, yaitu:
1. Special Pathways Leading to PhD (SPL-PhD)
   University of Canberra
   University of Western Sydney
   Central Queensland University
2. MoRA-ATN Research and Innovation Scholarship (MoARIS)
3. MoRA-McGill Scholarship on Religion and Society
4. MoRA-Coventry Peace and Social Relations Studies
5. MoRA-France Scholarship on Applied Science and Technology (SAST)
6. MoRA-Leiden Scholarship on Religion and Society

Beasiswa yang diberikan Kemenag untuk program S3 luar negeri mencakup:
1. Biaya Program penguatan bahasa asing dan akademik (Language and Academic Preparation Course) di Indonesia
2. Biaya hidup selama mengikuti program penguatan bahasa asing dan akademik
3. Biaya ujian IELTS® atau TOEFL® serta ujian bahasa lain sesuai dengan bahasa pada kampus tujuan yang dilaksanakan di Indonesia (satu kali)
4. Biaya pendaftaran (admission fee)
5. Biaya kuliah (tuition fee)
6. Biaya hidup (living cost) selama melaksanakan studi (maksimum 4 tahun)
7. Biaya settlement (settlement allowance)
8. Asuransi kesehatan
9. Biaya buku (book allowance) tahun 1-3
10. Biaya tiket pulang pergi (return airfare)
11. Biaya visa
12. Biaya tunjangan keluarga (diberikan mulai tahun kedua selama maksimal 2 tahun)
13. Bantuan riset (satu kali)
14. Biaya mengikuti international conference sebagai pembicara.

Ketentuan Umum:
Program ini diperuntukkan bagi:
1. Dosen Pegawai Negeri Sipil di PTKI dan Dosen pada Fakultas Agama Islam pada PTU
2. Tenaga Kependidikan Pegawai Negeri Sipil di PTKI
3. Pegawai Negeri Sipil pada Unit Eselon I Kementerian Agama pusat
4. Dosen Bukan Pegawai Negeri Sipil di PTKI dan pada Fakultas Agama Islam pada PTU;
5. Tenaga Kependidikan Bukan Pegawai Negeri Sipil di PTKI;
6. Alumni S2 Universitas Luar Negeri pada Kajian Islam

Simak juga » Pendaftaran Beasiswa 2019 - 2020 (S1, S2, S3)

Persyaratan Khusus:
Pendaftar Bantuan Studi S3 Luar Negeri, baik Program Reguler maupun Program Kerjasama, WAJIB melampirkan:
a. Surat Permohonan untuk mengikuti program 5000 Doktor yang ditujukan kepada Dirjen Pendidikan Islam, cq. Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, download template surat permohonan;
b. Pengantar dari Rektor/Ketua Perguruan Tinggi/Pimpinan lembaga tempat bertugas, download template surat pengantar;
c. Daftar Riwayat Hidup (Curriculum Vitae) dalam bahasa Inggris;
d. SK pertama dan SK terakhir asli yang teregalisir(dalam 1 file);
e. Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku;
f. ijazah dan transkip nilai pendidikan S1 dan S2 dalam bahasa Indonesia (atau bahasa asli dokumen) dan bahasa Inggris yang diterjemahkan oleh penerjemah tersumpah (sworn translator). Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) pendidikan terakhir minimal 3,25 (skala 4,00) atau IPK ekuivalen untuk skalanya. Dokumen dilampirkan dalam 1 file;
g. Sertifikat tes bahasa asing dengan masa berlaku maksimal 2 tahun sejak diterbitkan oleh lembaga resmi dengan ketentuan:
   1) Untuk pendaftar ke perguruan tinggi berbahasa Inggris, termasuk perguruan tinggi di Perancis yang tergabung dalam INSA (lihat program kerjasama SAST), diwajibkan melampirkan sertifikat Bahasa Inggris yaitu TOEFL ITP® 500, atau TOEFL IBT® 61, atau TOEFL CBT® 173, atau TOEIC® 700, atau PTE® (Pearson Test of English) 38, atau IELTS™ 5.0.
   2) untuk pendaftar ke perguruan tinggi berbahasa Arab, diwajibkan melampirkan sertifikat bahasa Arab TOAFL dengan skor sekurang-kurangnya 450 atau yang setara DAN sertifikat Bahasa Inggris yaitu TOEFL ITP® 450, atau TOEFL IBT® 52, atau TOEFL CBT® 155, atau TOEIC® 625, atau PTE® (Pearson Test of English) 34, atau IELTS™ 4.5.
   3) Untuk pendaftar ke perguruan tinggi berbahasa Perancis, diwajibkan melampirkan Sertifikat DELF B1 DAN sertifikat Bahasa Inggris yaitu TOEFL ITP® 450, atau TOEFL IBT® 52, atau TOEFL CBT® 155, atau TOEIC® 625, atau PTE® (Pearson Test of English) 34, atau IELTS™ 4.5.
   4) Untuk pendaftar ke perguruan tinggi berbahasa asing lainnya, diwajibkan melampirkan sertifikat bahasa asing lainnya yang sesuai dengan bahasa pengantar perkuliahan di perguruan tinggi tujuan dengan standar minimum ekuivalen DAN sertifikat Bahasa Inggris yaitu TOEFL ITP® 450, atau TOEFL IBT® 52, atau TOEFL CBT® 155, atau TOEIC® 625, atau PTE® (Pearson Test of English) 34, atau IELTS™ 4.5.
   5) Sertifikat bahasa Inggris yang dilampirkan adalah yang diterbitkan oleh ETS (www.ets.org) atau IELTS (www.ielts.org) atau TOEIC (https://www.ets.org/toeic) atau PTE (https://pearsonpte.com/). Panitia hanya menerima sertifikat bahasa Inggris yang diterbitkan oleh penyelenggara tes tersebut di atas.
h. Pernyataan tidak sedang menerima bantuan dari Kementerian Agama atau lembaga lain yang ditandatangani di atas materai, download template surat;
i. Pernyataan kesediaan untuk kembali bertugas dan mengabdi pada perguruan tinggi pengirim minimal dua kali masa tugas belajar (n) plus satu tahun atau dalam rumus (2n+1), terhitung setelah kelulusan, download surat pernyataan;
j. Pernyataan kebenaran dan keaslian dokumen, download surat pernyatan;
k. Rencana Penelitian (proposal) disertasi (maksimal 5 halaman) dalam Bahasa Inggris atau bahasa lain yang dipakai di kampus tujuan), download format proposal;
l. Bukti korespondensi dengan calon pembimbing (supervisor) di tempat tujuan studi, download contoh format korespondensi;
m. Letter of Acceptance (LoA) dari perguruan tinggi tujuan (bila ada)

Pendaftaran:
Pendaftaran Beasiswa S3 Luar Negeri Kemenag untuk Studi 2019 dilakukan secara online di laman scholarship.kemenag.go.id

Anda dapat mengunduh terlebih dahulu template maupun format dari dokumen aplikasi yang diminta. Selanjutnya silakan buka laman Registrasi untuk membuat akun. Sebelum nantinya dapat mengunggah dokumen aplikasi yang diminta di persyaratan khusus.

Pendaftaran beasiswa dibuka mulai 10 Juli s/d 30 Desember 2018.

Seleksi:
Ada dua tahapan seleksi, yaitu seleksi Tahap I dan seleksi Tahap II. Seleksi tahap I merupakan seleksi administrasi di mana kelengkapan dokumen dari pendaftar akan direview kesesuaian serta keasliannya. Bagi pendaftar yang telah memenuhi syarat administrasi, akan masuk ke dalam seleksi tahap II. Pada tahap ini, calon penerima beasiswa akan melalui tes yang terdiri dari penulisan esai, wawancara, tes bahasa, TPA dan psikotes. Bagi mereka yang lulus pada seleksi tahap II (sebagai awardee), akan diikutsertakan ke dalam program Persiapan Bahasa Asing dan Akademik – Language and Academic Preparation (LAP) Program.

Kontak:
T: +62 812 8781 3031
W: scholarship.kemenag.go.id
E: morascholarship@gmail.com

Info Beasiswa S2 Dalam dan Luar Negeri
Lihat Peluang yang Sesuai Buat Kamu..!

Facebook Twitter